Senin, 25 April 2011

Analisa Kesalahan Berbahasa Sehari-hari

(OVIE DAN TIMMY)

“ Temani aku ke mall yuk, Mon!” Ovie buru – buru menjejeri langakahku begitu jam pelajaran terakhir berakhir.

“ Biasanya kamu paling males keluyuran, tapi akhir – akhir ini, kok….”

“ Iya, Vie, wajah kamu juga mendung melulu. Minum Sustagen Vitness, dong!” Ryan yang jalan di sebelahku ikut angkat bicara.

Ovie langsung cemberut. “ Kalau tidak mau menemaniku, ya sudah!” katanya sambil menjauh. Tapi aku buru – buru menarik lengannya. “ Eh, tunggu dong, Non! Aku cuma Tanya, kenapa kamu berubah jadi pemarah sih, sekarang! Ada masalah dengan mamamu?” aku bertanya hati – hati. Ovie anak tunggal. Di rumah, dia kesayangan papa dan mamanya. Tapi mungkin saja kalau sesekali dia berantem sama mamanya“ Bukan karena Mama, Mon, tetapi Timmy….”

“Timmy? Ada apa dengan Timmy?”

“ Timmy hilang, Mon!” kali ini Ovie menjawab sambil terisak.

“ Astaga, sudah lapor ke polisi, Vie?” aku segera mengedipkan mata pada Ryan, sebagai isyarat agar dia tutup mulut. Tetapi anak itu tidak tahu aturan, dia teru nyerocos, “ aku mau bantu deh mencarinya. Bener! Begini – begini kan aku punya bakat detektif. Tetapi ngomong – ngomong Timmy itu siapa, Vie? Saudaramu, ya ?”

Ovie memandang Ryan penuh harapan. “ Bener kamu bisa bantu aku, Ryan? Timmy itu anjing kesayanganku. Dia hilang waktu berjemur hari Sabtu lalu. Biasanya sehabis berjemur dia pasti pulang ke rumah…..”

“ Apa…..Vie? Timmy anjingmu? Oh, cuma anjing toh, Vie?” Ryan garuk – garuk kepala. Dengan entengnya dia mengangkat bahu, “ Gue pikir adik loe. Kok, repot – repot gitu, Vie. Pake sedih segala. Sudah deh, beli aja yang baru….”

Aku tidak dapat menahan lidah Ryan. Dia tidak tahu ucapannya berpengaruh besar bagi Ovie yang pecinta anjing. Bagi Ovie, Timmy adalah temannya yang terbaik. Sahabatnya di kala suka dan duka. Dan Ryan tidak tahu hal itu.

Ovie lari meninggalkan kami berdua. Dia tak berkata apa – apa lagi. Cuma tertangkap olehku sejuta kebencian di matanya ketika memandang Ryan. Oh, gawat! Belum lagi airmatanya yang berleleran di wajahnya.

“Kamu sih, nggak tahu perasaan orang! Bagi kamu, anjing seperti Timmy memang tidak berarti apa – apa. Tapi bagi Ovie yang anak tunggal, Timmy itu sangat berarti, tahu! Terang saja dia jadi sedih setengah mati ketika Timmy hilang. Dia tidak punya temna lagi sekarang dirumah. Apalagi Timmy dipeliharanya sejak kecil, sejak lima tahun yang lalu….” Kataku sewot pada Ryan.

Sudah dua hari Ovie menghindari aku dan Ryan. Ryan kelihatan menyesal sekali. menggemaskan, deh!

“ Aduh, Ryan makasih ya….”

Ryan mengangkat alisnya. “ Maaf, Mona. Anak anjing itu untuk Ovie. Aku betul – betul merasa bersalah karena telah menyakiti hatinya.

Untuk sesaat aku terpana melihat wajahnya. Tak pernah kulihat Ryan segundah ini. Ah, jangan – jangan…..” Kamu naksir Ovie, Ryan?” tebakku langsung.

Plasssssh! Wajah Ryan memerah. Jadi, jadi dugaanku benar! Tak mungik Ryan akan sepeduli itu pada Ovie kalau dia tak ada hati. Ohh…. Tiba – tiba saja entah kenapa aku merasa sedih. Sedih sekali. kupikir kedekatanku dengan Ryan selama ini…..

“ Sungguh mati, aku tak ada apa – apa dengan Ovie. Aku cuma kasihan padanya. Dia telah mengajarkan aku sebuah arti persahabatan. Ungkapan “ anjing adalah sahabat manusia terbaik” ternyata benar. Selama ini aku telah menyepelekan sosok seekor anjing. Seperti juga kedekatanmu selama ini dengan Gugi, Boni, dan anjing – anjing lain kesayanganmu itu. Padahal…….padahal sih, sebetulnya aku cemburu berat pada mereka,Mona?”

Alamak ! Ucapan Ryan membuat aku menganga. Betulkah Ryan padaku?

Analisisnya : menurut saya cerita yang disajikan kurang menarik. Karena dalam cerita ini hanya membahas tentang temannya yang kehilangan anjing kesayangannya.

akan tetapi cerita yang disajikan patut kita contoh dimana cerita ini menceritakan tentang sosok seekor anjing yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia dikala suka dan duka…..cerita ini mengajarkan kita akan makna sebuah persahabatan yang tersirat yang tidak bisa dapat di ungkap dengan kata – kata…… di dalam cerita ini menceritakan tidak hanya manusia yang bisa dijadikan teman akan tetapi anjing juga bisa menjadi sahabat terbaik dan terbesar bagi manusia…. Kekurangannya disini adalah kata – katanya banyak yang agak lebai gitu contohnya seperti sungguh mati, astaga dan ucapan yang bisa membuat aku menganga…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar