Rabu, 02 Juni 2010

Monitor pada Komputer

Monitor atau sering kita sebut Layar tampilan Komputer. Istilah monitor biasanya digambarkan pada sebuah kotak layar yang dapat menampilkan sesuatu dari komputer. Selain itu pula istilah monitor terkadang digambarkan untuk menilai kemampuan grafis.
Ada banyak cara untuk menggolongkan monitor. Tetapi cara yang paling sering digunakan adalah dengan melihat kemampuan dari warna yang dihasilkan monitor tersebut. Minitor dapat di bagi menjadi 3 kelas, diantaranya :

# monochrome: Monitor Monokrom biasanya menampilkan dua warna, warna background dan satu lagi adalah warna foreground. Warna tersebut adalah warna hitam dan putih, hijau dan hitam dan Kuning dan hitam.


# gray-scale : Gray Scale monitor adalah jenis special dari monitor monochrome yang dapat menampilkan bayangan ungu yang berbeda.


# Color : Monitor Color adalah monitor berwarna yang memiliki 16 hingga 1 juta warna yang berbeda. Monitor berwarna ini terkadang disebut monitor RGB karena monitor tersebut dapat menerima 3 sinyal yang berbeda, Merah (Red), Hijau (Green) dan Biru(Blue).

Monitor bisa dibilang merupakan komponen penting dalam satu PC. Hampir semua hasil operasi pada komputer ditampilkan pada monitor. Oleh karena itu, pemilihan monitor yang tepat dapat menghasilkan perbedaan yang signifikan dalam kenyamanan Anda bekerja di depan komputer. Saat ini, ada tiga tipe teknologi monitor yang umum di pasaran yakni;

(1) Cathode Ray Tube (CRT),

(2) Liquid Crystal Display (LCD), dan

(3) Plasma Gas.

Cathode Ray Tube (CRT)


CRT adalah monitor dengan teknologi termurah dan paling banyak ditemui saat ini. Cara kerja monitor CRT adalah dengan menembakkan elektron yang dihasilkan oleh tabung elektron ke lapisan fosfor pada layar monitor. Lapisan fosfor yang terkena tembakan elektron akan berpendar selama beberapa waktu dan pendaran fosfor inilah yang menghasilkan citra pada layar monitor dan Tertangkap oleh mata kita.
Dari ketiga tipe teknologi
monitor, CRT adalah teknologi yang termurah dengan resolusi yang cukup baik. Walaupun begitu, CRT punya kekurangan berupa ukurannya yang besar (karena menggunakan tabung elektron), butuh daya listrik yang banyak, dan radiasi elektromagnetiknya cukup kuat.

Liquid Crystal Display (LCD)


Tak seperti CRT, monitor dengan teknologi LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron, namun menggunakan sejenis kristal cair yang dapat berpendar. Tidak digunakannya tabung elektron tentu saja membuat perbedaan yang besar pada daya listrik yang digunakan. Hal ini juga membuat layar LCD dapat dibuat sangat kecil sehingga dapat digunakan pada peralatan yang portabel seperti jam, laptop, kalkulator, dan sebagainya. Tidak adanya tabung elektron juga membuat radiasi elektromagnetik turun secara drastis. Kelebihan lainnya, monitor LCD memiliki efek flicker (berkedip) yang menyakitkan mata yang lebih rendah dibandingkan CRT. monitor LCD juga dapat dibuat datar sehingga mengurangi distorsi citra seperti pada monitor CRT yang agak cembung.
Walaupun begitu, ada beberapa kekurangan pada monitor LCD dibandingkan CRT, yaitu harganya yang masih cukup mahal dan tidak mampu digunakan pada berbagai macam resolusi. monitor LCD yang dirancang untuk bekerja pada resolusi 1024×768 akan terlihat agak buram jika dipaksa bekerja pada resolusi 800×600. Namun hal ini sekarang sudah mulai diatasi dengan teknik antialiasing. LCD merupakan monitor digital, dan terbatas pada kedalaman warna sampai 18-bit. Sebuah teknik baru untuk mengembangkan kedalaman warna yang dikenal sebagai Frame Rate Control dapat memperdalam kedalaman warna sampai 24-bit. Jika dilihat dari warnanya, LCD dapat dibedakan menjadi LCD monokrom dan warna.

LCD warna menggunakan dua macam teknologi untuk menghasilkan warna, passive matrix dan active matrix.

Passive matrix lebih murah dibandingkan active matrix. Teknologi passive matrix memberikan kontras yang baik dan sudut pandang yang cocok untuk digunakan, namun warnanya tidak terlalu tajam dan waktu reaksinya cukup panjang. Teknologi passive matrix merupakan teknologi mayoritas yang digunakan pada notebook sekarang ini.

Active matrix adalah pengembangan dari passive matrix, yang juga dikenal sebagai TFT (Thin Film Transistor). Teknologi ini menghasilkan warna setajam CRT pada 1/8 luasnya. Namun teknologi ini masih terbilang sangat mahal. Waktu respon yang dihasilkan TFT sangat ideal untuk aplikasi multimedia. Pada monitor LCD, viewable area sama dengan ukuran layar. Jadi, jika disebutkan suatu LCD ukuran 9.4 inci, Tampilan monitor LCD berbeda dengan monitorCRT, yang viewable area-nya selalu lebih kecil dari ukuran layar. Monitor CRT dengan ukuran layar 11 inci hanya menghasilkan area pandang 9.4 inci. LCD warna datang dengan berbagai tipe dan ukuran, di antaranya: 9.4 Passive Matrix Color LCD; 10.4 Passive Matrix Color LCD; 9.4 Active Matrix Color LCD; dan 10.4 Active Matrix Color LCD. Sekarang, pengembangan pada diagonal layar sudah mencapai ukuran 11,3 dan 12,1 inci. (lihat Tabel 1)

Plasma Gas


Plasma gas merupakan teknologi
monitor dengan display datar. Dengan teknologi plasma gas, ketipisan layar dapat dibuat sebanding dengan LCD, namun memiliki karakteristik citra yang lebih baik dan ukuran layar yang lebih besar. Plasma gas menggunakan fosfor untuk menghasilkan cahaya seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar fosfor berpendar. Pada plasma gas, tiap sel warna memiliki gas yang bertekanan rendah yang terletak di belakangnya. Tegangan tinggi pada elektroda sel tersebut akan membuat gas bergerak mengarah ke plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan mengeksitasi fosfor pada layar dan akan memendarkannya sehingga tertangkap oleh mata kita. Hal ini membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik dibandingkan LCD. Tampilan pada monitor plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran terbesar yang sedang dikembangkan pada plasma gas sudah mencapai 40 inci, sementara LCD baru mencapai 20 inci. Selain itu, sudut pandang pada plasma gas dapat selebar CRT. Kalau Anda suka menonton pertandingan olah raga atau musik, layar monitor raksasa yang dipasang di sudut-sudut arena tertentu menggunakan teknologi ini.


Bebebrapa faktor yang mempengaruhi kualitas dari sebuah monitor adalah sbb :

# bandwidth : Jarak frekwensi sinyal yang dapat di atasi oleh monitor. Hal ini di tentukan dari seberapa banyak data yang dapat di proses, dan selain itu sebebrapa cepat monitor tersebut dapat memproses resolusi yang tinggi.


# refresh rate : Seberapa kali persatuan detik layar dapat di “refresh”. Untuk menghindari adanya kejapan, maka proses refresh setidaknya harus 72 Hz.


# interlaced or noninterlaced: Interlacing adalah teknik yang dapat dilakukan oleh monitor untuk memiliki resolusi yang lebih, tetapi hal itu dapat mengurangi kecepatan reaksi pada monitor.


# dot pitch : Jumlah ruang antara pixel. Semakin kecil dot pitch, maka akan semakin tajam warna yang dihasilkan.


# convergence: Kejernihan dan ketajaman akan setiap pixel.


sumber